01_tampilan_sistem
16:03

Dosen FILKOM Kembangkan Sistem Reservasi Rujukan Pasien di Instalasi Jantung Terpadu RSSA Malang

Tim dosen Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) mengembangkan sistem reservasi rujukan pasien untuk instalasi jantung terpadu Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Kota Malang. Ini merupakan bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan megimplementasikan keilmuan para akademisi untuk memecahkan permasalahan nyata yang ada di masyarakat. Tim dosen tersebut terdiri atas Adhitya Bhawiyuga, S.Kom, M.Sc (Ketua), Fariz Andri Bakhtiar, ST., M.Kom., Rakhmadany Primananda, ST., M.Kom., Reza Andria Siregar, ST., M.Kom. dan Ir. Primantara Hari Trisnawan, M.Sc.

Dijelaskan oleh Aditya Bhawiyuga bahwa pengembangan sistem ini didasarkan dari hasil observasi dan identifikasi masalah. Dimana RSSA sebagai salah satu rumah sakit tipe A, sering menjadi rujukan rumah sakit lain khususnya di provinsi Jawa Timur. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan pengelola dan dokter yang berpraktek di Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu (IPJT) RSSA, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses penanganan rujukan pasien penyakit jantung dari daerah lain.

02_tampilan_notifikasi_via_telegramPertama, pasien yang berkategori non-emergency yang nantinya akan ditangani oleh Poli Jantung seringkali tidak mendapatkan kesempatan untuk ditangani di poli karena jumlah pasien yang datang telah melebihi kapasitas harian yang sanggup ditangani oleh poli. Permasalahan kedua berkaitan dengan penanganan rujukan pasien berjenis emergency. Pasien jenis ini memerlukan penanganan yang cepat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah mekanisme proses rujukan pasien dengan disertai informasi awal kondisi pasien yang dapat diakses secara cepat dan akurat oleh pengelola IPJT RSSA.

03_sosialisasi_awal_sistemSistem yang dikembangkan ini melibatkan 3 aktor untuk aksesnya, yaitu dokter/rumah sakit perujuk pasien, dokter poli IPJT RSSA dan administrator IPJT RSSA. Dengan sistem ini memungkinkan dilakukan rujukan secara cepat dan tepat oleh rumah sakit asal. Dimana untuk pasien non-emergency dokter di rumah sakit asal dapat memilihkan jadwal kunjungan ke poli sesuai dengan slot yang masih tersedia. Sementara untuk pasien emergency, dokter dari rumah sakit asal dapat merujuk ke sub-unit bedah jantung melalui sistem. Setelah itu sistem akan mengirimkan notifikasi ke pengelola IPJT RSSA secara real time dengan memanfaatkan messenger Telegram. Administrator IPJT dapat melihat hasil diagnosis awal pasien dari sistem agar dapat mempersiapkan ruang operasi sesuai dengan kondisi terkini pasien.

Harapannya pengembangan sistem ini dapat benar-benar dimanfaatkan rumah sakit dengan baik, sehingga bisa membantu meningkatkan pelayanan pada pasien. Dengan penggunaan sistem ini kedepannya pasien bisa dihindarkan dari ketidakpastian menunggu antrian panjang di rumah sakit rujukan, serta bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. [dna]

 

 

Share