Wahyu Teja Kusuma, S.Kom., M.Kom., alumni program sarjana dan magister Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) berkesempatan turut andil sebagai anggota dalam tim penelitian Inoscope, sebuah teknologi stetoskop digital yang dikembangkan oleh Rumah Sakit Saiful Anwar Malang (RSSA Malang). Untuk diketahui, Teja, begitu panggilan akrabnya, kini mendapat kepercayaan untuk menduduki posisi sebagai Kaprodi S1 Informatika Kedokteran, Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) RS. dr. Soepraoen Malang.
Terdapat enam orang yang tergabung dalam tim penelitian tersebut. Mereka adalah Dr. dr. Susanthy Djajalaksana, SpP(K).FISR sebagai peneliti utama dan dibantu oleh peneliti anggota yaitu dr. Aditya Sri Listyoko, SpP., dr. Caesar Ensang Timuda, Wahyu Teja Kusuma, S.Kom., M.Kom., Gusti Pangestu, M.Kom. dan Ghufron Wahyu Kurniawan, ST. Dijelaskan oleh Teja bahwa pengembangan Inoscope ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kontak tenaga kesehatan (nakes) dengan pasien penderita covid-19. Inoscope bekerja layaknya stetoskop konvensional namun memiliki kemampuan tambahan merekam hasil pemeriksaan yang berupa suara denyut jantung dan napas pasien.
Dalam pemeriksaan kondisi pasien, stetoskop menjadi alat yang penting untuk digunakan. Namun karena nakes harus mengenakan alat perlindugan diri level empat, maka hal ini memungkinkan banyak nakes yang beresiko terpapar penyakit dari pasien karena harus menempelkan stetoskop di telinga untuk mendengarkan. Dengan Inoscope maka resiko ini dapat dihindari karena untuk bisa memeriksa kondisi pasien yang sama, hanya perlu satu nakes yang memeriksa pasien secara langsung. Sedangkan jika ada nakes lainnya yang juga harus menganalisa kondisi pasien, bisa cukup mendengar hasil rekaman suara denyut jantung dan pasien bersangkutan saja tanpa kontak langsung.
Hingga saat ini penelitian Inoscope masih terus dilakukan. Khususnya dalam hal validitas yaitu pengecekan tingkat akurasi suara hasil perekaman dengan suara yang didengarkan dari stetoskop konvensional. Harapannya proses validasi Inoscope bisa segera diselesaikan, sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk pemeriksaan pasien dan mengurangi resiko nakes terpapar penyakit pasien. [dna]
Berita terkait Inoscope di media massa:
Times Indonesia: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/299636/kembangkan-inoscope-upaya-rssa-malang-kurangi-kontak-nakes-dan-pasien-covid19