Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya melalui Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi menyelenggarakan kegiatan terhadap mahasiswanya dengan tema Sosialisasi Kegiatan Perkenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Rencana Implementasi Kegiatan Problem-Based Learning untuk PLP I. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom pada hari Sabtu (10/7/2021) dan dihadiri sekitar 100 orang peserta dari dosen dan mahasiswa Prodi PTI. Pemateri dalam kegiatan sosialisasi kali ini akan diisi langsung oleh Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Informasi yaitu Admaja Dwi Herlambang, S.Pd., M.Pd. dengan dipandu mahasiswa Prodi PTI yaitu Khanif Rosida.
Perlu diketahui PLP diartikan sebagai proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan Pendidikan di satuan Pendidikan. Selama masa pandemi pada PLP I terdapat perubahan skenario dengan mengedepankan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan, sementara untuk PLP II masih sama dengan sebelumnya yaitu mengajar secara langsung di sekolah. Untuk PLP I yang dilaksanakan secara daring menurut Herlambang masih terdapat kelamahan karena dirasa kurang efektif dalam pelaksanaanya. PLP I memiliki bobot 1 SKS (40 jam kegiatan pembelajaran) dan normalnya diambil pada semester 5 (ganjil) sedangkan PLP II berbobot 3 SKS dan diambil di semester 7 (ganjil).
“Tujuan sosialisasi ini untuk memberikan pengarahan kepada mahasiswa khususnya prodi PTI dalam melakukan kegiatan PLP dan memberikan wadah bagi mahasiswa calon peserta PLP yang masih bingung dan ingin bertanya mengenai pelaksanaan PLP tersebut”, ujar Herlambang.
Herlambang juga menyampaikan prodi PTI sudah menyesuaikan kebutuhan untuk PLP I dan PLP II. Pada PLP I ada aktivitas mahasiswa yang dinilai dan terdapat analisis kasus, selain itu mahasiswa juga dihimbau walaupun dilaksanakan secara daring untuk memperhatikan kualitas dokumen laporan sebelum dinilaikan dan ujian lisan. Mahasiswa dilarang meremehkan dalam penyusunan dokumen laporan karena selain dinilai juga dapat menjadi pembelajaran dalam Menyusun skripsi atau tugas akhir. Sementara PLP II terdapat kegiatan mengajar yang akan dinilai dosen pembimbing. Kegiatan Lesson Study yang dilaksanakan secara tatap muka diganti menjadi daring, sistemnya masih sama ada guru yang mengamati ketika mahasiswa mengajar di depan kelas hanya prosesnya yang dilaksanakan secara online.
Jalur pelaksanaan PLP terbagi menjadi 2 bagian, yang pertama jalur regular yaitu sekolah sebagai tempt pelaksanaan PLP ditentukan oleh Prodi. Mahasiswa dapat melakukan observasi terlebih dahulu untuk mencari tahu seperti apa sekolah yang akan dituju dan sekolah yang dituju hanya sekolah yang bermitra dengan Prodi PTI dalam area Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Kedua dengan jalur mandiri yaitu mahasiswa sepenuhnya diperkenankan memilih sekolah sesuai kebutuhannya sendiri, akan tetapi Prodi PTI tetap mengatur kriteria sekolah apa saja yang dapat dipilih dalam jalur mandiri dan mahasiswa wajib melakukan screening mandiri sebelum mengajukan PLP mandiri.
Dalam perubahan skenario PLP I yaitu menjadi kegiatan Problem-Based Learning (PBL) PLP I, Herlambang menjelaskan latar belakang perubahan tersebut dimana banyak kendala yang muncul ketika kegiatan daring. Kegiatan PBL dilaksanakan sesuai dengan sintaksis Seven Jump Steps (SJM). PBL merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari mahasiswa secara individu maupun kelompok di dalam lingkungan nyata untuk mengatasu permasalahan sehingga menjadi bermakna, relevan dan kontektual dengan menggunakan studi kasus.
Selain materi di atas dalam sosialisasi ini juga menjelaskan tahapan SJM, pembagian kelompok dan jadwal pelaksanaan PLP I. Semoga dengan diadakannya sosialisasi ini menjadi bekal mahasiswa Prodi PTI dalam mengambil MK PLP dan lebih memahami dalam proses pelaksanaannya.(drn)