Kabar membanggakan datang dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, pasalnyasalah satu mahasiswa yang bernama Christian Doxa Hamasiah berkesempatan mengikuti Bincang Kampus Merdeka di Istana Negara bersama Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, pada hari Selasa (15/6/2021) lalu. Doxa terpilih mewakili mahasiswa peserta Program Kampus Merdeka seluruh Indonesia untuk menceritakan pengalamannya mengikuti program besutan Kemdikbudristek tersebut pada acara Festival Kampus Merdeka.
Doxa menceritakan pengalamannya selama menjadi peserta program Bangkit, yaitu salah satu model pembelajaran Kampus Merdeka yang berkolaborasi dengan Google. Ia mengikuti program tersebut selama satu semester.
“Saat ini saya masih menjalani program tersebut dan sedang mengerjakan proyek akhir,”ungkap pemuda asal Jombang itu di hadapan Presiden dan Mendikbud Ristek.
Pada program yang Ia ikuti, terdapat tiga jalur peminatan, yaitu android, cloud computing, dan machine learning. Doxa mengambil cloud computing dan berkesempatan mendapat pembelajaran langsung oleh praktisi Google. Doxa menyampaikan bahwa dirinya diajari prinsip dasar cloud, yaitu bagaimana membuat layanan web yang dapat berjalan dengan baik untuk banyak orang dengan cost seefisien mungkin. Karena jika tampilan web sudah bagus namun infrastruktur kurang, maka akan mengurangi pengalaman dari penggunaan web atau aplikasi tersebut.
Pada tahap akhir program Bangkit, Doxa dan tim membuat project untuk UMKM dengan nama USAHAQ. Aplikasi tersebut diharapkan dapat membantu UMKM dengan melihat data dan kebiasaan UMKM dalam melakukan bisnis. Aplikasi ini dapat memberikan keputusan strategis kepada pelaku UMKM, seperti kapan waktunya restok atau kapan stok barang harus dikurangi, sehingga bisnis bisa berjalan lebih lincah dan lebih efisen.
Selain Doxa, Bincang Kampus Merdeka ini juga diikuti oleh perwakilan peserta Kampus Mengajar Ayu Sabrina dari UNDIP dan penerima beasiswa LPDP S2 di Yale University Tessa Saraswati. Hadir pula perwakilan industri, yakni Co Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah, serta Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Arif Satria.
Sementara itu, Menteri Nadiem Makarim mengatakan pentingnya merdeka belajar bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia. Perubahan global yang terjadi sangat cepat dan tidak terduga, serta tantangan yang dihadapi berbeda dengan apa yang dihadapi orang tua di masa lalu. Oleh sebab itu, Indonesia harus siap dan berani mencari cara-cara baru bersama-sama menghadapi tantangan dan mewujudkan visi dan misi SDM unggul. Nadiem berharap program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dapat memerdekakan kampus dari berbagai jenis sekat. Sekat antara akademis dan industri, riset dan pembelajaran, sekat antar fakultas, atau antar prodi. (drn)