Teknologi AR-Child Bawa Mahasiswa Magister FILKOM Kembali Raih Best Paper Award di Singapura
Setelah sebelumnya meraih Best Paper Award pada The 5th IEEE ICETAS 2018 di Asian Institute of Technology (AIT), Thailand. Kali ini Aulia Akhrian Syahidi dengan hasil penelitiannya yang diberinama AR-Child kembali mengharumkan nama Indonesia dan Program Studi Magister Ilmu Komputer (MILKOM), Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB). Pasalnya, Mahasiswa Magister Ilmu Komputer angkatan ke-5 ini kembali terpilih sebagai salah satu peneliti yang dianugerahi Best Paper Award pada The 5th IEEE International Conference on Computing, Engineering, and Design (ICCED) 2019 di Nanyang Executive Centre, Nanyang Technological University (NTU), Jurong, Singapura (11-13/4/2019).
Best Paper Award secara langsung diserahkan oleh Ir. Media Anugerah Ayu, M.Sc., Ph.D. selaku koordinator program, didampingi oleh ketua umum program yaitu Profesor Dr. Ir. Teddy Mantoro, M.Sc. dan Profesor Dr. Ir. H. Koesmawan, M.Sc., MBA. Keberangkatan dan keikutsertaan Akhrian untuk mengikuti konferensi ini tidak terlepas dari dukungan Dekan FILKOM UB Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., M.T., Ph.D. yang mengizinkan dan menaruh harapan agar pada kesempatan keduanya Akhrian dapat kembali mengukir prestasi.
The 5th IEEE ICCED 2019 ini mengangkat tema “Collaborative Innovation in The Disruptive Technology Era”, terindeks oleh IEEE dan Scopus. Konferensi ini telah berlangsung dari tahun 2015. Track utama dari konferensi ini adalah computing, engineering, dan design. Dari 160 paper yang telah disubmit, hanya 75 paper yang berhasil lolos dan dipresentasikan. 75 paper tersebut diseleksi dan dipilih 5 best paper dan 2 best poster untuk mendapat penghargaan.
The 5th IEEE ICCED 2019 dilaksanakan oleh Nusa Putra University, Indonesia yang bekerja sama dengan IEEE Computer Society; Taylor’s University, Malaysia; MingDao University Changhoa, Taiwan dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Indonesia. The 5th IEEE ICCED 2019 ini dibuka secara langsung oleh Veronica Enda Wulandari selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan (ATDIKBUD) KBRI Singapura. Dalam sambutannya yang mewakili Duta Besar Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya, S.H., M.A. memiliki harapan bahwa dengan adanya konferensi ini para peneliti dari berbagai bidang dan disiplin ilmu dapat melakukan kolaborasi dan terus mengembangkan berbagai inovasi yang dapat diunggulkan untuk menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0. Agenda kegiatan meliputi acara pembukaan, sesi keynote speech 1 oleh Sophea PRUM, Ph.D. dari Taylor’s University, Malaysia yang memaparkan materi tentang “Image/Video Processing: Past, Present, and Future”. Kemudian sesi keynote speech 2 oleh Mahardhika Pratama, B.Eng., M.Sc., Ph.D. dari NTU Singapura yang memaparkan materi tentang “Continual and Autonomous Learning Machine”, dilanjutkan dengan sesi paralel yang terdiri dari 3 track utama. Terakhir ditutup dengan penganugerahan best paper serta best poster.
Akhrian pada konferensi ini mempresentasikan hasil penelitiannya dengan judul “AR-Child: Analysis, Evaluation, and Effect of Using Augmented Reality as a Learning Media for Preschool Children”. Penelitian dan penulisan paper ini dibimbing oleh dua dosen FILKOM Dr. Eng. Herman Tolle, S.T., M.T., Dr. Eng. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. , serta satu professor dari Saga University, Jepang yaitu Prof. Kohei Arai, B.S., M.S., Ph.D.. Aplikasi AR-Child direkomendasikan penggunaannya untuk anak-anak prasekolah (Pendidikan Anak Usia Dini maupun Taman Kanak-Kanak), sebagai salah satu media pembelajaran terkini dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) untuk materi pengenalan hewan dan buah-buahan disertasi dengan tampilan nama dan pengucapannya. Teknologi ini menggunakan metode pelacakan objek yakni marker based tracking yang memerlukan marker berupa cetakan huruf-huruf abjad pada sebuah kertas. Dalam jurnal hasil penelitiannya tersebut juga dilakukan analisis dan evaluasi aplikasi dengan menggunakan variation testing yaitu pemeriksaan pada unsur pencahayaan, jarak, sudut, ukuran huruf, latar belakang dari warna marker dan waktu respon kemunculan objek dengan menguji coba berbagai macam spesifikasi smartphone. Kemudian untuk mengetahui efek penggunaan aplikasi AR-Child ini Akhrian menggunakan metode fun testing sebagai sarana untuk menilai unsur kesenangan dan juga mengetahui efek terhadap hasil belajar pengguna. Aplikasi ini telah diujicobakan ke 30 anak-anak prasekolah dan mendapat respon positif.
Disampaikan Akhrian dirinya akan melakukan pengembangan AR-Child sehingga tidak hanya mampu mengenalkan materi tentang hewan serta buah-buahan saja, namun juga untuk materi yang lainnya. Selain itu diharapkan kedepannya AR-Child dapat benar-benar dimanfaatkan oleh masyyarakat secara luas.
“Saya merasa sangat bersyukur dan ingin mengucapkan terima kasih yang setulusnya pada para dosen pembimbing yang telah bekerja keras dalam membimbing, memberikan semua saran-saran terbaik dan terus melakukan evaluasi terhadap kemajuan saya. Selanjutnya saya juga berterima kasih pada FILKOM dan Dekan FILKOM yang memberikan dukungan penuhnya untuk kesempatan yang kedua dan terakhir ini, karena ini semester terakhir saya di MILKOM,” ujar Akhrian. [akhrian/dna]